Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits
Allah berfirman: “Dan pergaulilah wanita itu dengan cara yang baik.” (an-Nisaa’: 19)
Allah berfirman: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat
Berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin
berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada
yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan
jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan),
Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (an-Nisaa’:
129)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Berpesan
baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari
tulang rusuk. Dan paling bengkok adalah bagian atas. Oleh karena itu,
apabila kamu paksa untuk meluruskannya, maka akan hancurlah ia, dan
apabila kamu membiarkannya, maka akan bengkoklah ia selama-lamanya. Oleh
karena itu perpesan baiklah terhadap wanita.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam satu riwayat dalam kitab ash-Shahihain dikatakan: Rasulullah
bersabda: “Orang perempuan itu seperti tulang rusuk, apabila kamu paksa
untuk meluruskannya, berarti telah menghancurkannya. Tetapi apabila
hanya bersenang-senang dengannya kamu akan merasakan kepuasan dan ia
masih tetap bengkok.”
Dalam hadits riwayat Muslim dikatakan, Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, tidak ada
jalan bagimu untuk meluruskannya. Jika ingin bersenang-senang dengannya
saja kamu akan merasa puas, tetapi ia masih tetap bengkok. Jika kamu
paksa untuk diluruskan, berarti kamu menghancurkannya. Dan hancurnya
berarti perceraian. Jadi, menghadapi wanita harus tetap bijaksana, agar
tetap menjadi baik.”
Dari Abdullah bin Zam’ah ra. ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan
bercerita tentang unta sebagai mu’jizat nabi Shaleh dan orang yang
membunuhnya. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika bangkit orang yang paling
celaka di antara mereka, yaitu seorang laki-laki yang amat kuat dan
gagah perkasa serta disegani kaumnya. Setelah selesai, beliau
melanjutkan khutbahnya tentang wanita, dan memberi nasehat tentang
bergaul dengan wanita. Beliau bersabda: “Salah seorang di antara kalian
ada yang sengaja memarahi istrinya bahkan memukul bagaikan budaknya,
lalu pada malam harinya mungkin ia bersetubuh dengannya.” Selanjutnya
beliau menasehati para shahabat karena mereka tertawa ada yang kentut,
beliau bertanya: “Mengapa salah seorang di antara kamu menertawakan
sesuatu yang dia sendiri juga melakukannya?” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
“Janganlah seorang laki-laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin.
Apabila tidak suka terhadap salah satu perangainya, maka masih ada
perangai lain yang menyenangkan.” (HR Muslim)
Dari ‘Amr bin al-Ahwash al-Jusyamiy ra. ia mendengar Nabi saw.
pada haji Wada’ berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan pujian,
sanjungan kepada Allah Ta’ala dan selesai memberi peringatan dan
nasehat, beliau bersabda: “Ingatlah, berpesan baiklah terhadap
istri-istri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu.
Sedikitpun kamu tidak boleh berbuat kejam terhadap mereka, kecuali
mereka telah nyata melakukan kejahatan. Jika mereka melakukan kejahatan,
janganlah kamu menemani mereka di dalam tidur dan pukullah mereka
dengan pukulan yang tidak melukai. Bila mereka telah taat, janganlah
kalian berlaku keras terhadap mereka. Ingatlah, sesungguhnya kalian
mempunyai hak atas istrimu, dan istrimu juga mempunyai hak pada diri
kalian. Hak kamu atas mereka, yaitu tidak boleh memasukkan orang yang
tidak kamu sukai ke dalam kamarmu dan tidak mengizinkan orang yang tidak
kamu sikai masuk ke dalam rumahmu. Ingatlah, hak mereka atas kamu
adalah kamu bergaul dengan cara yang baik, terutama dalam memberi
pakaian dan makanan.” (HR Tirmidzi)
Dari Mu’awiyah bin Haidah ra. ia berkata: Saya bertanya kepada
Rasulullah: “Apakah hak istri terhadap suaminya?” Beliau menjawab: “Kamu
harus memberinya makan apabila kamu makan, harus memberinya pakaian
apabila kamu berpakaian, tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh
menjelek-jelekkannya, serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam
rumah.” (HR Abu Daud)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi
pekertinya. Dan orang yang paling baik di antara kalian adalah orang
yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Tirmidzi)
Dari Iyas bin Abdullah bin Abu Dzubab ra. ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda: “Janganlah kammu memukul kaum wanita.” Kemudian Umar
mendatangi Rasulullah saw. dan berkata: “Wanita-wanita kini berani
kepada suaminya.” Mendengar yang demikian beliau membolehkan untuk
memukulnya. Kemudian banyak wanita yang mengerumuni Rasulullah saw.
mengadukan perlakuan suaminya. Lalu Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh
banyak wanita yang mengerumuni rumah Muhammad untuk mengadukan perlakuan
suaminya, maka mereka (suaminya) itu bukanlah orang-orang yang terbaik
di antara kalian.” (HR Abu Dawud)
Dari Abdullah bin ‘Amr al-Ash ra, ia berkata: Rasulullah saw.
bersabda: “Dunia adalah suatu kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan di
dunia adalah wanita yang shalih.” (HR Muslim)